FYI.

This story is over 5 years old.

Game of Thrones

Daftar Bacaan Ini Cocok Buat Nunggu Season Ke-7 'Game of Thrones'

Cerita penyihir menjinakkan naga-naga hingga intrik istana abad ke-17, berikut daftar buku-buku menarik untuk mengalihkan kita dari kenyataan dunia yang kejam.
Syarafina  Vidyadhana
Diterjemahkan oleh Syarafina Vidyadhana

Game of Thrones segera kembali tayang dengan segala naga-nagaan dan plot Machiavellian. Setiap minggu sampai episode terakhir kita bakal mantengin TV, atau laptop, untuk mengetahui apakah Jon Snow tetap menjadi raja di Utara, apakah Daenerys berhasil menguasai Westeros, dan apakah White Walkers membunuh semua karakter kesayangan kita. Selesai nonton satu episode, kita bakal cemas, deg-degan, dan bahkan uring-uringan sampai episode selanjutnya dirilis. Biasanya, kita juga merasa bosan dengan kegiatan sehari-hari yang enggak seseru Game of Thrones (yaiyalah). Untuk mengakalinya, kami membuat daftar bacaan yang sama serunya, supaya hidup kalian gak hambar-hambar banget gara-gara serial GoT.

Iklan

Foto diunggah seizin N. K. Jemisin

Seri The Broken Earth Oleh N. K. Jemisin

Kalau kamu suka kisah fantasi bersetting dunia alternatif, atau cerita-cerita yang terjadi di dunia khayalan seperti Game of Thrones, tidak ada novel fantasi yang lebih baik (sejauh ini) dibanding trilogi Broken Earth karya N. K. Jemisin. Di benua bernama Stillness, gempa bumi dan gunung meletus merupakan ancaman yang sering terjadi. Sedikit orang yang mampu mengendalikan bumi, dan mutan disebut orogene, diasingkan dan ditindas. Penciptaan dunia Jemisin sangat jeli, sehingga mampu membawa kita pada masyarakat-masyarakat dan kelas-kelas sosial berbeda, di tengah-tengah dunia yang sama mengesankannya dengan Westeros. Buku pertama trilogi tersebut, The Fifth Season, memenangkan Hugo Award untuk kategori fantasi. Buku ketiga seri tersebut rencananya dirilis tahun ini. Seri Jemisin bisa dibilang brilian dan penting, mengingat kita berada dalam era perubahan iklim yang drastis.

The Wolf Hall Oleh Hilary Mantel

Novel-novel Hilary Mantel, yang mendapatkan banyak pujian, mengisahkan kebangkitan Thomas Cromwell di bawah pemerintahan King Henry VIII. Meski bukan kisah fantasi, ini adalah novel sejarah yang mengasyikkan, penuh politik abad pertengahan dan manuver Machiavellian. Cromwell adalah Littlefinger di keseharian King Henry, sosok yang lahir dari keluarga jelata yang kemudian berhasil, berkat tekad dan kecerdasan, menjadi salah satu tokoh paling berkuasa di kerajaan. Ya, dia enggak seaneh Littlefinger, sih, setidaknya di versi Mantel. Mantel menampilkan Cromwell sebagai laki-laki pragmatis dan penuh simpati, bahkan saat dia memberikan saran pada raja yang dikenal gemar membunuh istri-istrinya. Dua buku pertama, Wolf Hall dan Bring Up the Bodies, masing-masing memenangkan penghargaan Man Booker pada 2009 dan 2012. Buku ketiganya, The Mirror and the Light, akan rilis akhir tahun ini. (Belakangan buku ini diadaptasi menjadi miniseri BBC, dibintangi Mark Rylance sebagai Cromwell, juga lumayan seru.)

Seri The Dark Tower Oleh Stephen King

Buku-buku Dark Tower karya Stephen King termasuk dalam kelompok buku fantasi paling sinting, yang pernah ada. Buku-buku ini mengisahkan dunia pasca-apokalips yang disebut Mid-World, lewat tokoh Roland the Gunslinger—ksatria berpistol terakhir—yang misinya menemukan tituler Dark Tower. Dalam misinya, dia harus melawan penyihir gelap, setan-setan seks, monster lobster, monorail gila teka-teki, dan makhluk-makhluk ciptaan Raja lainnya. Seri delapan jilid ini berhasil memadukan genre-genre berbeda seperti fiksi-ilmiah, horor, fantasi, dan bahkan western, menjadi visi besar yang merangkum segala karya Stephen King. (Ya, banyak novel-novelnya yang lain berkaitan dengan seri Dark Tower.) Meski di tengah-tengah seri ini rada berantakan, secara keseluruhan asyik banget dan empat buku pertama seri ini boleh jadi karya terbaik King sepanjang masa.

Lagipula, adaptasi seri ini, Man in Black, yang dibintangi Idris Elba sebagai Roland dan Matthew McConaughey sebagai musuh bebuyutannya, akan rilis pada musim hujan ini. Itulah mengapa kamu harus baca seri ini sekarang, sebelum nonton adaptasinya.

Iklan

Roberto Bolaño (kiri) arsip foto oleh New Directions Publishing. Ursula K. Le Guin (kanan) arsip foto oleh Marion Wood Kolish/courtesy of Ursula K. Le Guin

2666 Oleh Roberto Bolaño

Karya epik terbaik Roberto Bolaño ini bercerita soal kritikus sastra, penulis Jerman misterius, dan pembunuhan tak terpecahkan yang menimpa buruh pabrik perempuan di Juárez, Meksiko. Memang, sih, enggak ada hubungannya dengan Game of Thrones. Tapi ini jenis buku yang bisa banget menyelamatkanmu dari kebosanan menghadapi rutinitas. Ini adalah buku terakhir mendiang Bolaño, yang dikisahkan dalam lima bagian dan setebal 800 halaman lebih—dia belum menyelesaikannya saat meninggal dunia akibat gangguan liver pada 2003. Buku terakhirnya itu adalah karya sastra terpuji pilih tanding. Baca deh.

The Earthsea Oleh Ursula K. Le Guin

Karena ini daftar bacaan pelipur lara selama nunggu episode terbaru Game of Thrones, ada baiknya kita menyarankan buku yang punya karakter naga juga. Sebelum naga-naga berkeliaran di Westeros atau Harry Potter, penyihir muda Ged dari kepulauan Gont melatih penyihir lain di sekolah dan berpergian dengan naga-naga bijaksana menuju Earthsea. Buku pertama dalam seri ini, A Wizard of Earthsea dirilis 1968, mengisahkan dunia kepulauan ala Le Guin yang unik, di mana masing-masing pulau dihuni penduduk berbeda. Menariknya, Le Guin merusak eskpektasi bahwa tokoh-tokoh fantasi harus berkulit putih dan peradaban fantasi harus menyerupai Eropa abad pertengahan. Selama beberapa dekade, Le Guin menerbitkan empat novel lagi dan sejumlah cerita pendek dengan setting dunia magis yang sama.

Iklan

Seri The Discworld Oleh Terry Pratchett

Kalau kamu tipe pembaca yang sanggup melahap buku-buku fantasi secepat Tyrion Lannister menegak anggur, mungkin seri komik fantasi Pratchett, Discworld, bakal cocok buat seleramu. Seri fantasi Pratchett ini, tentang dunia yang melayang-layang ke luar angkasa di punggung kura-kura raksasa, terdiri dari 41 jilid. Saat A Song of Ice and Fire karya Martin mendekonstruksi banyak penulis fantasi ternama seperti Tolkien dan Howard, Pratchett langsung saja memparodikannya. Seri ini seru sekaligus lucu banget sampai-sampai ada panduan membaca supaya tahu harus mulai dari mana.

The Neapolitan Oleh Elena Ferrante

Lagi-lagi, ini adalah rekomendasi bacaan yang tidak ada hubungannya dengan naga-nagaan dan kerajaan manapun. Tapi bener deh, worth it banget. Seri ini mengisahkan Lenu dan Lila, dua frenemies perempuan Italia yang yang lahir di keluarga miskin di Napoli, Italia. Seiring perjalanan, mereka berdua mengarungi pasang surut kehidupan, dari masa kanak-kanak hingga dewasa, dan buku ini menampilkannya dengan sangat elok. Sekalinya kamu mulai membaca My Brilliant Friend, kamu pasti ketagihan.

The Patternist Oleh Octavia Butler

Empat novel Patternist Octavia Butler—entah mengapa yang ke lima, Survivor, tidak diakui oleh sang penulis—mencakup setting dari Mesir kuno hingga dunia distopia futuristik di mana orang yang bisa bertelepati menderita penyakit aneh. Ini adalah seri yang epik dari segala sisi, menggunakan fiksi-ilmiah dan ungkapan-ungkapan fantasi untuk membahas isu-isu ras, gender, kekuasaan, dan makna menjadi manusia. Patternist juga merupakan seri yang baiknya dibaca sesuai urutan kronologi—dimulai dari Wild Seed, salah satu novel fiksi-ilmiah dan fantasi terbaik sepanjang masa.

Follow Lincoln Michel di Twitter. Ajak aja dia ngobrol soal buku, pasti seneng.

Oh iya, Season ke-7 of Game of Thrones tayang perdana Minggu, 17 Juli, serentak di seluruh dunia.