Korea Selatan

Wali Kota Seoul yang Diramal Jadi Capres Korsel Potensial Mendadak Ditemukan Tewas

Putri Park Won-soon melapor ke polisi setelah ayahnya menghilang, menyisakan jejak sinyal ponsel di utara Seoul. Sebelum tewas, ada indikasi dia tersangkut skandal pelecehan seksual.
Junhyup Kwon
Seoul, KR
Wali Kota Park Won-soon tewas setelah menghilang misterius capres potensial Korsel
Sosok mendiang wali kota Seoul Park Won-soon yang tewas misterius pada 7 Juli 2020. Foto oleh Ed Jones / AFP

Park Won-soon disebut-sebut sebagai politikus paling bersinar di Korea Selatan selama beberapa tahun terakhir. Bahkan dia diramalkan menjadi calon presiden terkuat bila diberi kesempatan Partai Demokrat Korsel menggantikan Presiden Moon Jae-in dalam pemilu 2022. Sinar itu meredup tiba-tiba, pada 7 Juli 2020, setelah polisi menemukan sang Wali Kota Seoul itu tewas di kawasan utara ibu kota. Berdasarkan laporan kantor berita Yonhap, penyebab kematian Park belum diumumkan kepada publik.

Iklan

Pejabat Kepolisian Seoul, yang menolak disebut namanya saat dikonfirmasi VICE News, menyatakan Park hilang sejak Kamis pagi waktu setempat. Alhasil, aparat bergegas menggelar pencarian besar-besaran.

Laporan hilangnya Park muncul pertama kali dari putrinya, yang mengaku mendapat "pesan serupa wasiat" aneh dari sang ayah, sebelum lelaki 64 tahun itu meninggalkan rumah. Ponselnya tidak bisa dihubungi keluarga setelah Park pergi naik mobil, sehingga mereka sepakat melapor ke polisi.

Aparat mendapat titik terang sesudah sinyal telepon seluler milik sang wali kota Seoul terakhir kali terlacak di kawasan Kuil Gilsangsa di utara Ibu Kota Korsel, merujuk laporan CNN. Untuk mencari Park, pemerintah menerjunkan 770 personel gabungan polisi dan tim SAR. Drones dan anjing pelacak turut dikerahkan untuk menemukan jejaknya. Jasad Park akhirnya ditemukan pada Kamis sore, di kawasan pegunungan dekat kuil lokasinya terakhir menyalakan ponsel.

1594312136185-1594308004697-park-won-soon-afp

Wali Kota Seoul Park Won-soon (tengah) saat menghadiri pertemuan wali kota sedunia di Kolombia pada 12 Juni 2019. Foto oleh Joaquin Sarmiento/AFP

Polisi belum bersedia menjabarkan secara detail apakah kematian Park disebabkan upaya bunuh diri atau dipicu sebab lain. Merujuk laporan the Guardian, ada kabar mengejutkan bahwa Park bisa jadi tersangkut skandal dugaan pelecehan seksual. Seorang mantan pegawai balai kota Seoul melapor ke polisi pada 6 Juli, dengan tujuan menggugat sang wali kota. Belum ada pihak yang berkomentar terkait hubungan antara laporan itu dengan kematian Park.

Mendiang Park adalah wali kota Seoul yang menjabat paling lama sepanjang sejarah Korsel. Dia dianggap pemimpin yang sukses selama satu dekade menjabat, sehingga pengamat meramalkan Park bakal menjadi kandidat kuat dalam pemilu presiden yang dijadwalkan berlangsung dua tahun lagi.

Iklan

Park dulunya adalah pengacara spesialis isu hak asasi manusia dan lama menjadi aktivis sosial yang melawan rezim diktator Korsel di era 80'an. Dia terpilih pertama kali menjadi wali kota pada 2011, kemudian kembali memenangkan mayoritas dukungan warga pada pilkada 2014 serta 2018. Saat diwawancarai kantor berita AFP awal tahun ini, Park tidak menutup-nutupi ambisinya mencoba peruntungan dalam politik tingkat nasional.

Kebijakan Park selama pandemi corona turut dipuji, karena dia memastikan aparat dan warga menaati aturan jaga jarak di ruang publik, jauh sebelum kebijakan ini disarankan WHO pada negara-negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

*Laporan tentang kematian wali kota Seoul ini masih akan terus dimutakhirkan dengan fakta-fakta terbaru.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News