COVID-19

Gara-Gara Kaus 'Wuhan Clan', Dubes Kanada Dikecam Pemerintah Tiongkok

Beijing makin marah, karena logo “W” di kaus plesetan nama grup hip hop Wu Tang Clan itu mirip kelelawar yang dituding memicu pandemi Covid-19.
Konser Wu-Tang Clan
Konser Wu-Tang Clan. Foto: ANGELA WEISS / AFP

Logo Wu-Tang Clan yang telah dimodifikasi memicu pertikaian diplomatik antara Tiongkok dan Kanada.

Beberapa waktu lalu, anggota kedutaan besar Kanada di Tiongkok tampak mengenakan kaus bergambar logo grup hip-hop Amerika Serikat yang telah diganti jadi “Wuhan Clan”. Virus COVID-19 diketahui berasal dari Wuhan.

Pemerintah Kanada menekankan logonya hanyalah huruf “W” yang dimodifikasi, tapi Beijing bersikeras logo itu sengaja dibuat mirip kelelawar untuk mengolok-olok Tiongkok.

Iklan
Kaus bergambar Wuhan Clan dengan logo Wu-Tang Clan

Kaus bergambar Wuhan Clan dengan logo Wu-Tang Clan

Foto kaus itu pertama kali diunggah ke forum online pada Januari. Pengunggah mengatakan temannya menerima pesanan kaus dari Chad Hensler pada musim panas 2020. Pembeli memasukkan Kedubes Kanada di Beijing sebagai alamat pengiriman.

Pesanannya tetap dibuat, tapi penjual khawatir kaus tersebut dipakai untuk melancarkan sentimen “anti-Cina”. Pengunggah kemudian bertanya kepada anggota forum, apa sebaiknya penjual melapor ke polisi.

Postingan viral itu sampai ke media sosial Tiongkok, dan menyulut amarah kaum nasionalis.

Produser musik dan DJ Mathematics menciptakan logo Wu-Tang Clan pada 1993. Dia mengungkapkan, huruf “W” digambar dalam berbagai gaya supaya mudah diingat para penggemar.

Banyak orang Tiongkok yang tidak pernah dengar Wu-Tang Clan, sehingga mereka mengira kaus “Wuhan Clan” dengan logo mirip kelelawar adalah bentuk penghinaan terhadap orang Tiongkok. Hal ini mengingatkan mereka pada tuduhan COVID-19 disebabkan oleh kebiasaan mereka makan kelelawar.

Memang harus diakui ada sejumlah warganet luar negeri yang menggunakan logo Wu-Tang Clan untuk menyinggung wabah di Wuhan. Tak sedikit juga toko online di AS yang menjual kaus bergambarkan logo “W” mirip kelelawar dan tulisan macam “kung flu”.

Iklan

Kementerian Luar Negeri Kanada menyatakan kausnya dipesan secara pribadi oleh anggota kedubes yang membantu kepulangan warga Kanada dari Wuhan pada awal 2020.

“Huruf W pada logo yang didesain anggota Kedubes tidak menggambarkan kelelawar,” bunyi pernyataan resmi dari Kemenlu Kanada. “Kami meminta maaf atas kesalahpahaman ini.”

Beijing bersusah payah menyingkirkan tuduhan Wuhan adalah tempat awal penyebaran COVID-19. Mereka sampai menarasikan disinformasi dan memicu sentimen nasionalis.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok tidak puas dengan klarifikasi pihak Kanada.

“Kami tak percaya diplomat senior yang sudah beberapa tahun kerja dan tinggal di Tiongkok bisa melakukan kesalahan bodoh,” ujar juru bicara Kemenlu Tiongkok Wang Wenbin pada Rabu. “Tindakan itu telah menyebabkan kerusakan serius.”

Hubungan kedua negara telah tegang sejak 2018, ketika polisi Kanada menangkap pejabat eksekutif Huawei, Meng Wanzhou, atas perintah AS. Meng berusaha agar bisa diekstradisi ke AS.

Setelah penangkapan Meng, Beijing memenjarakan dua lelaki Kanada atas tuduhan mata-mata. Mereka belum diadili sampai sekarang.

Beijing bahkan mengancam akan melakukan pembalasan setelah Kanada melarang ekspor perlengkapan militer sensitif ke Hong Kong dan berjanji meningkatkan imigrasi dari kota bekas jajahan Inggris. Hal ini menyusul disahkannya UU Nasional Keamanan yang mengancam demokrasi di sana.

Follow Viola Zhou di Twitter.