Luar Angkasa

Yuk Bikin Desain Toilet Astronot Buat NASA, Pemenang Bisa Dapat Hadiah Rp287 Juta

Syaratnya: toilet tersebut harus bisa menampung '500 gram tinja sekali buang air' dan berfungsi di ruang hampa udara.
orang mengenakan jubah astronot duduk di toilet
Gambar ilustrasi: Thomas Malyska via Pixabay

Bagi orang awam kebanyakan, ada berbagai pertanyaan mengusik terkait perjalanan luar angkasa. Dari semua pertanyaan itu, yang masih mengganggu pikiran yaitu gimana caranya para astronot buang air kecil dan besar di dalam pesawat. Persoalan ini memang sudah beberapa kali dibahas, tapi tampaknya berak dan kencing adalah kegiatan paling ribet selama di luar angkasa. Itulah sebabnya NASA mengadakan sayembara bikin toilet yang akan digunakan dalam misi Bulan Artemis pada 2024 mendatang.

Iklan

Diberi nama "Lunar Loo Challenge", NASA bekerja sama dengan startup crowdsourcing HeroX mengajak semua kreator berpartisipasi dalam lomba ini. Desain terbaik akan memperoleh hadiah uang tunai sebesar US$20 ribu atau setara Rp287 juta. Lumayan banget, kan?

"Kami ingin mendengar ide para pencipta, tukang utak-atik dan khalayak sekalian," kata panitia sayembara Michael Interbartolo saat diwawancarai Futurism.

Toilet luar angkasa tersebut harus bisa untuk kencing dan berak secara bersamaan, serta dapat menampung "500 gram tinja sekali BAB" dan "hingga 1 liter urin" dalam satu kali penggunaan. Toiletnya juga menampung rata-rata "114 gram darah menstruasi per kru setiap harinya". Yang paling penting "kru astronot tidak terkena urin, tinja atau produk buangan lainnya."

Lunar Loo harus bisa berfungsi di lingkungan mikro gravitasi luar angkasa dan gravitasi Bulan, yang kira-kira seperenam gravitasi Bumi. Toiletnya mesti lebih ringan dan kecil daripada model kebanyakan supaya NASA tidak perlu membuang bahan bakar ketika memindahkannya.

Para astronot mengakui tidaklah mudah untuk buang air kecil dan besar di luar angkasa. Kotoran padat akan dikumpulkan dalam satu wadah, dan kemudian ditembakkan ke Bumi hingga terbakar atmosfer. Air seni akan disedot ke dalam kantung menggunakan selang berkipas, lalu didaur ulang menjadi air minum. Untungnya, NASA sudah mulai mengerjakan toilet baru untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Iklan

Para astronot mengenakan popok selama misi penjelajahan Bulan pada 1972. Dalam pesawat, mereka kencing di dalam wadah roll-on dan berak di kantung. Popoknya digunakan dalam jubah luar angkasa ketika keluar dari pesawat. "Buang air besar dan kecil adalah bagian tersulit dalam perjalanan luar angkasa," demikian kutipan laporan resmi NASA. Faktanya, misi Apollo 10 pada 1969 dihantui pecahan tahi yang melayang di dalam kabin penuh astronot.

Pada 2017, NASA dan HeroX menyelenggarakan lomba desain jubah yang bisa dipakai untuk pup, supaya tidak perlu pakai popok. Lombanya dimenangkan oleh dokter bedah yang bekerja untuk angkatan udara AS. Selain Lunar Loo, NASA juga mengadakan Interbartolo untuk misi Bulan mendatang. "Kami harap insiden Apollo tidak terulang kembali."

Follow Satviki di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE India