Artikel ini pertama kali tayang di VICE SpainMinggu, 1 Oktober 2017, dilaporkan 2,26 juta warga Provinsi Otonom Katalunya memberikan suara mereka dalam referendum menuntut kemerdekaan. Pemerintah Spanyol di Ibu Kota Madrid menyatakan pelaksanaan referendum menyalahi konstitusi. Sikap pemerintah mendapat dukungan dari pengadilan tinggi Spanyol. Namun pemerintah Katalunya sama sekali tak gentar. Para pemilih mengular di berbagai tempat pemungutan suara yang disedikan. Antrean warga muncul sejak pukul 5 pagi, empat jam sebelum proses pemungutan suara dimulai.
Di beberapa TPS, polisi terang-terangan mencegah pemilih memberikan suara dengan melakukan penggeledahan dan penutupan paksa bilik suara. Mereka juga tak ragu melakukan kekerasan di beberapa TPS lainnya. Rekaman tindakan kekerasan polisi Spanyol seperti memukul massa pengunjuk rasa dengan tongkat baton, menendang, menjambat serta menyeret pemilih beredar di dunia maya. Sejauh ini, 844 orang dan 33 anggota polisi dirawat karana mengalami luka-luka dalam bentrokan tersebut.
Menurut petugas penyelenggara referendum, 90 persen dari 2,26 juta suara yang masuk mendukung kemerdekaan Katalunya. Sementara, 770.000 suara lainnya raib selama kerusuhan.
Mònica Figueras, fotografer asal Barcelona, berkeliaran di jalanan Barcelona untuk merekam apa yang terjadi di hari bersejarah bagi Katalunya itu. Silakan nikmati hasil jepretannya di bawah ini:
Iklan