Kami Ngobrol Bareng Musisi Pemula yang Nebeng Twit Viral Buat Promosi Soundcloud

FYI.

This story is over 5 years old.

Tren Baru Internet

Kami Ngobrol Bareng Musisi Pemula yang Nebeng Twit Viral Buat Promosi Soundcloud

Di zaman masuk playlist Spotify adalah pencapaian keren, sejumlah musisi muda mencoba cara lain mempromosikan karya mereka. Caranya adalah nebeng twit yang sedang viral.

Kunci menjadi musisi sukses di 2018 adalah pengaruh. Kalian tahu ini, saya juga tahu, dan tentu saja semua musisi suka mejeng di Instagram. Makanya, enggak aneh kalau deretan musisi debutan baru yang kondang dan daftar musisi paling laku saat ini diisi oleh musisi yang karyanya viral di Internet. Drake, Cardi B, 6ix9ine, Bhad Bhabie, dan Lil Pump punya banyak kesamaan, apalagi bila kita ngobrolin tentang kehadiran dan pengaruh mereka di Internet. Kita bisa melihat hasilnya di dunia nyata lewat Billboard Chart. Kondisi ini bisa menunjukkan bahwa artis-artis baru bisa memasarkan kepribadian mereka, membangun koneksi langsung dan riil dengan penggemarnya dan ini yang membuat mereka terkesan paling relevan saat ini.

Iklan

Kalau kalian bertanya bagaimana kita sampai di sini, maka percayalah semua itu terjadi karena revolusi Soundcloud. Platform satu ini mengubah cara musisi mencapai fan mereka dengan memberikan mereka kendali yang jauh lebih besar atas karyanya, dibandingkan layanan streaming yang lebih baru macam Spotify atau Apple Music.

Lewat Soundcloud, kita bisa mengunggah satu lagu saja, menyediakan satu foto untuk keperluan pers (ya cukup satu aja). Setelah itu, kalau lagu kamu bagus dan kamu beruntung, lagumu akan direpost ribuan kali dan kamu akan jadi buruan A&R label ternama. Sayangnya, cara promosi model ini mulai tersingkirkan oleh playlist-playlist Spotify yang tampak lebih ngetren belakangan ini.

Situasi terakhir ini memaksa musisi memutar otak dan akhirnya menggunakan taktik promosi baru, yang lebih sering digunakan oleh rapper underground daripada rapper-rapper yang diundang ke Yacth DJ Khaled.

Metode baru itu disebut Twitter invoice. Kalian pasti pernah menemuinya jika lumayan rajin menggunakan Twitter setahun ini. Konsepnya sederhana banget sih: pertama, cari tweet yang enggak kontroversial tapi viral (atau kalau bisa ya bikin sendiri). Setelah ketemu, kamu tinggal tempel dengan tweet lain yang isinya URL dari apapun yang ingin kamu promosikan. Alhasil, orang yang kemudian melihat tweet viral ini bakal ngeh dengan apa yang kamu promosikan. Biasanya Twitter Invoice bentuknya seperti ini Mumpun/ paypal me $5 / dan lain sebagainya.

Iklan

Pertanyaan yang seharusnya kami tanya itu apakah Twitter invoicing benar-benar mencapai tujuannya, dan seberapa efektifnya sebagai alat promosi? Kami ngobrol bersama tiga artis Soundcloud yang sedang naik bintangnya untuk mengetahui apa yang terjadi ketika mereka membajak tweet orang lain demi perhatian.

Liv, 15 Tahun, asal Sydney, Australia (@liivmiddleton)

Noisey: Aku lihat kamu numpang promosi di tweet yang jadi viral. Kamu sudah berapa kali melakukan itu?
Liv: Cuman pernah sekali kok! Aku memang beruntung sih, tweet-nya jadi viral. Awalnya aku malu banget promosiin diri. Tapi ada banyak orang yang balas, retweet, mengutip. Mereka kaget seolah enggak pernah dengar musik Soundcloud yang sebagus itu.

Mungkin apa yang kamu lakukan itu bukan yang orang harapkan ketika sedang menyibak sebuah tweet. Mungkin itu alasan kamu dapat perhatian. Kan, kamu bukan rapper.
Iya! Tadinya sih agak takut, soalnya aku enggak mau musikku gagal dan enggak ada yang suka.

Views/Follow kamu naik enggak gara-gara itu?
Bener banget. Followersku naik lebih dari 45, terus di Twitter juga 60-an. Rata-rata setiap hari ada 450 pendengar di Soundcloud aku, abis tweet ini naik jadi 900.

Aneh enggak kalau ngobrol sama pengguna Twitter yang seumuran sama kamu? Karena kan banyak orang bilang Twitter itu jenis medsos yang udah kuno buat pengguna muda. Menurut kamu ini benar enggak?
Enggak banget! Orang muda di Twitter ada banyak banget. Dulu pas aku lebih muda, aku enggak ngerti tujuannya Twitter itu apa, kecuali kamu punya akun fans, atau orang terkenal, atau punya kehidupan yang menarik banget. Tapi sebenarnya masih ada banyak lagi selain itu, dan banyak anak muda udah mulai sadar.

Iklan

Iman, 17 tahun, asal Youngstown, Ohio (@freshmaniman)

Noisey: Seberapa banyak perhatian yang kamu dapat di medsos untuk lagu terbaru kamu yang berjudul “Silver Clouds”? Aku lihat ada yang promosiin di bawah satu tweet-nya Kanye.
Kayaknya followers aku di Twitter jadi tambah beberapa ribu dan aku dapat banyak feedback positif lewat pesan dan komen. Orang mendukung aku, itu keren.

Istilah “artis Soundcloud” dulu konotasinya negatif, tapi sekarang udah diterima sama musisi-musisi populer. Kamu juga ngerasa begini?
Aku ngerti kok, dulu memang ada gelombang rapper-rapper baru dari Soundcloud dan itu bisa nunjukin kita dimana posisi musik sekarang dan seberapa kuat internet itu.

Bagaimana kamu mencari keseimbangan antara musikmu dan personilmu di medsos?
Aku mau jadi orang yang benar-benar dipahami. Jadi aku orangnya terbuka banget. Aku mau orang lain enggak merasa sendirian. Aku berusaha menjadi sejati dan menjadi diriku sendiri, termasuk di medsos.

Banyak orang menyebarkan konten viral, lalu menyebarkan musik mereka sebagai hasil sampingan. Menurut kamu, apakah fenomena ini bisa jadi normal untuk generasi musisi berikutnya?
Menurut aku itu emang hasil evolusi dunia dan teknologi. Taktik itu membantu aku banget, jadi aku ya hormat sama prosesnya. Aku enggak ada masalah asal musik yang mereka sebar itu asli dan dari hati.

Dante, 24 tahun, (@sinpassion)

Kamu membuat cover dari lagu “Star Shopping”-nya Lil Peep yang jadi viral, terus kamu tulis snapchat kamu dibawahnya. Itu memang ide kamu untuk menggunakan konten viral demi mempromosikan musikmu?
Aku enggak pernah kepikiran video aku bisa menarik perhatian sebanyak itu. Aku tuh punya banyak dedikasi buat seni aku. Aku selalu bikin video dan cover, terus aku share di semua medsos aku sebagai bentuk ekspresi. Apalagi kalau jadi artis independen, kan susah menarik perhatian orang kecuali kalau punya pengaruh yang kuat. Tapi kalau kerja keras pasti bisa.

Menurut kamu, komunitas Twitter dan Soundcloud saling tumpang tindih enggak?
Menurut aku iya, tapi tujuan berbeda. Soundcloud itu pusat untuk yang antusias musik, jadi pas mau menyebarkan musik, bisa langsung sampai ke pendengar. Nah, kalau di Twitter ada kelebihan informasi. Seperti kanon yang isinya konten kamu, terus kalau dirangkai dengan foto atau video yang keren, bisa jadi viral.

Iklan

Menurut kamu, penggunaan berbagai macam medsos, kayak Twitter dan Soundcloud, itu cikal bakal masa depan? Misalnya untuk mengembangkan koneksi yang berarti dengan fans tanpa mengenal siapa-siapa di industri musik?
Kalau buat artis independen sih, Soundcloud dan Twitter past akan terus menjadi platform yang penting untuk menjangkau pendengar yang mereka mau. Pastinya itu caranya masa depan, tapi masa depan itu sekarang. Udah terjadi.


Kalian bisa membahas isu promosi musik di sosmed ini sama Alex lewat Twitter.

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey