Tiongkok

Memicu Debat Publik Soal Pekerja Anak, Boyband Cilik di Tiongkok Bubar

Media massa di Cina menuntut pemerintah menindak keras perusahaan hiburan yang menjadikan anak-anak sebagai idola cilik. Untung CJR bukan boyband di Tiongkok ya....
Boyband cilik Panda Boys di Tiongkok bubar karena dikritik mempekerjakan anak
Anak-anak latihan menari di Beijing. Foto: WANG ZHAO/AFP via Getty Images

Boyband cilik yang baru tiga hari debut segera dibubarkan usai panen kecaman media massa Tiongkok. Produser boyband tersebut dituduh “mempekerjakan anak-anak” untuk meraup keuntungan secara tidak etis.

Menurut profil boyband yang dirilis awal tahun ini, Panda Boys beranggotakan 13 personel. Enam di antaranya berusia tujuh tahun, sedangkan sisanya berusia antara 8-11 tahun.

Tujuh anggota pada “A Team” Panda Boys debut dengan merilis video klip berjudul Starting Out pada Jumat, 20 Agustus 2021. Lagu itu menceritakan tekad mereka menggapai cita-cita sejak dini, agar tidak menyesal di kemudian hari.

Iklan

Boyband itu juga dikritik habis-habisan oleh netizen Tiongkok di media sosial. “Mereka sudah mencari uang di bawah operasi modal tanpa menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun,” demikian bunyi postingan akun CCTV, media yang dibiayai pemerintah Tiongkok, pada Senin (23/8) lalu. “Bukankah ini sama saja dengan konsep buruh anak?”

Industri hiburan Tiongkok telah menelurkan berbagai idola dengan cara “pendidikan berjenjang”. Banyak penonton perempuan yang tertarik mengikuti perjalanan seniman muda menuju kesuksesan.

Boyband cilik yang paling terkenal di Tiongkok adalah TFBoys, yang debut saat ketiga anggotanya baru 12-13 tahun pada 2013. Mereka kini menjadi seleb papan atas yang jago akting, berpidato di konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjadi bintang iklan merek terkenal.

Penggemar rela menghabiskan waktu dan uang untuk memilih idola di ajang pencarian bakat, serta membanjiri akun medsos mereka dengan pujian.

Panda Boys telah mencap dirinya sebagai “grup yang dididik”. Dalam sebuah video online, anggota memamerkan bakat menari dan modeling mereka hingga keterampilan memainkan basson, skateboard dan hoki es. Bulan lalu, mereka membuat video ucapan HUT ke-100 Partai Komunis Tiongkok.

Menanggapi kritik media pemerintah, Asia Starry Sky Group selaku agensi yang menaungi Panda Boys berujar hanya ingin “melakukan bermanfaat” dengan anak-anak yang suka bernyanyi dan menari. Mereka telah mengubah nama Cina boyband dari “Grup Cilik Tianfu” menjadi “Grup Seni Cilik Panda”.

Iklan

Mereka mengumumkan pembubarannya pada Selasa (24/8), sekaligus mengucapkan terima kasih kepada para netizen atas “pengawasan dan kritik” mereka. Agensi di balik boyband cilik ini tidak menanggapi permintaan VICE World News untuk berkomentar.

Sejumlah media massa menjadikan Panda Boys sebagai seruan untuk menindak idola di bawah umur. Pemerintah Tiongkok saat ini sibuk mengawasi secara ketat perilaku penggemar yang mereka anggap tidak sehat dan berbahaya, seperti penggalangan dana dan pemborosan.

Pengawas lembaga penyiaran di Beijing, misalnya, melarang anak di bawah umur mengikuti kontes idola online dan memerintahkan platform hiburan untuk tidak “menghipnotis” anak-anak seleb.

Follow Viola Zhou di Twitter.