Hobi Nonton

WHO Sarankan Balita Dibatasi Nonton TV atau Layar Ponsel Maksimal Satu Jam

Masalahnya bukan durasi soal menonton, tapi si balita bergerak atau enggak selama satu jam itu.
WHO Sarankan Balita Dibatasi Nonton TV atau Layar Ponsel Maksimal Satu Jam
Ilustrasi oleh Motherboard

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja merilis panduan kesehatan baru untuk anak-anak di bawah usia lima tahun. Panduan tersebut menyarankan setiap orang tua membatasi "waktu di depan layar sambil duduk" bagi buah hati mereka, khususnya yang masih di bawah lima tahun. Waktu di depan layar itu mencakup aktivitas menonton video di ponsel, tablet, TV, atau komputer.

Bagi bayi di bawah satu tahun, waktu di depan layar tidak disarankan sama sekali, sementara itu WHO menyarankan durasi menonton dibatasi "kurang dari satu jam; semakin sedikit waktunya, semakin baik." Menurut panduan ini, dengan membatasi waktu di depan layar, anak-anak dapat meningkatkan keterampilan motorik dan kognitif, serta perkembangan psikososial sehingga mengurangi risiko obesitas.

Iklan

WHO tidak menyarankan pembatasan lama menonton karena bahaya layar, melainkan lebih karena kegiatannya dilakukan dalam keadaan duduk diam.

Saat dihubungi Motherboard, juru bicara WHO Margaret Ann Harris mengatakan panduan baru ini meliputi "waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa bergerak… yaitu selagi duduk/berbaring/tidak berinteraksi/tidak bergerak." Makanya, panduan mreka tidak mengacu secara langsung pada ancaman kesehatan dari layarnya sendiri atau konten yang ditonton.

WHO mengklaim dengan membatasi nonton kurang dari satu jam, maka balita bisa melakukan kegiatan lebih aktif. Misalnya seperti berjalan, berlari, atau bermain dengan orang tua secara aktif. "Menggantikan waktu nonton dengan kegiatan fisik, serta tidur yang cukup, dapat menghasilkan keuntungan bagi kesehatan anak," demikian kesimpulan laporan tersebut.

Barangkali sebagian orang tua sulit menggantikan kesukaan anak mereka agar mau melakukan aktivitas berbeda. Bahkan, bagi banyak orang tua, ketika anak anteng di depan layar itu peluang mereka punya waktu memasak, membersihkan rumah, atau rehat sejenak. Sadar akan adanya realitas macam itu, WHO tidak menyarankan pembatasan screen time total, atau pembatasa satu jam saja. Yang disarankan adalah tidak membiarkan balita nonton video di TV atau ponsel selama lebih dari satu jam secara terus menerus.

Panduan ini membedakan waktu yang dihabiskan terduduk di depan layar dengan waktu yang dihabiskan terduduk tanpa layar, yaitu "berbaring, duduk di meja makan, di kereta bayi tanpa banyak bergerak, dan duduk sambil membaca buku atau memainkan game."

Panduan ini hanya mengklaim waktu menetap berbasis layar dan waktu menetap secara umum diasosiasikan dengan efek kesehatan buruk. Terutama gangguan perkembangan motorik, kognitif, dan psikososial, serta peningkatan risiko obesitas.

WHO masih memerlukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan antara waktu menetap berbasis layar dan waktu yang dihabiskan balita untuk diam saja secara umum.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard