Efek Buruk Medsos

Lebih Banyak Mudaratnya, Instagram Segera Hapus Fitur 'Following'

Medsos berbasis foto ini beralasan ingin merapikan feed. Tapi diduga kuat, 'Following' sering dipakai stalking, sehingga merugikan privasi pengguna.
Daisy Jones
London, GB
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
Seseorang memegang ponsel yang sedang membuka Instagram
Ilustrasi following di Instagram oleh Daisy Jones 

Kamu sudah siap tidur dan rencananya mau pasang alarm. Kamu ambil lagi HP yang bertengger di meja dekat tempat tidur. Eh ternyata kamu salah buka aplikasi. Yang kamu pencet malah Instagram. Bukannya langsung keluar, kamu justru lanjut nge-scroll hingga postingan paling bawah.

Setelah bosan melihat-lihat foto di feed, kamu pindah ke tab “Following”. Kamu asyik scroll, scroll, scroll sampai akhirnya matamu menangkap sesuatu. Gebetan habis menyukai selfie cewek cantik bernama “Jess”. Siapa coba nih cewek? Daripada kepo, kamu akhirnya ngecek profil si Jess. Kamu buka satu-persatu fotonya, dan selalu ada nama gebetanmu di daftar like. Doi sudah pasti naksir sama Jess. Kamu cemburu bukan kepalang dan mengutuk diri sendiri. Siapa suruh malah mainan Instagram bukannya tidur?

Iklan

Awal pekan ini, Instagram mengumumkan kepada Buzzfeed News akan menghapus tab Following, laman yang memungkinkan kita melihat aktivitas terbaru orang-orang yang diikuti di Instagram. Kepala Produk Instagram beralasan ingin “membuat feed tampak lebih rapi dan tak memakan banyak memori.” Tab Following dijadwalkan dihapus pada akhir pekan.

Tab Following enggak berguna, tapi bisa membawa dampak buruk bagi mental sebagian orang. Dengan fitur ini, kamu bisa melihat seseorang habis menyukai atau berkomentar di profil orang lain. Kalau sampai orang itu mantan atau pacar, kamu bisa berasumsi yang aneh-aneh tanpa tahu kebenarannya. Belum lagi, apa kata orang kalau mereka melihat kamu menyukai postingan yang menurut orang lain “enggak pantas”? Misal, kamu ngelike foto model berpakaian terbuka dan saudaramu yang konservatif melihatnya. Bisa jadi perang dunia kalau sampai mereka melaporkannya ke orang tua.

Tab Following mungkin jadi penyelamat bagi para akun gosip yang kehabisan bahan berita. Tapi, siapa sih yang peduli dengan “Selena Gomez habis menyukai postingan Justin Bieber”? Bodo amat. Enggak penting. Kamu bisa melakukan hal yang jauh lebih bermanfaat daripada memusingkan hal-hal sepele semacam ini.

Keputusan menyingkirkan tab Following menyusul rencana Instagram menyembunyikan jumlah like. Perubahan ini sudah diuji coba di sejumlah negara, seperti Kanada, Irlandia, Australia dan Jepang. Keputusan Instagram mungkin bisa bikin stres para influencer yang bergantung pada jumlah like, tetapi sebenarnya bagus buat melindungi privasi dan kesehatan mental pengguna.

@daisythejones

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK.