Sains

Ilmuwan Berhasil Memanipulasi dan Mengacaukan Ingatan Siput

Intinya kayak film 'Eternal Sunshine of Spotless Mind', tapi yang diubah ingatan siput. Semoga jasa siput bakal dikenang untuk selama-lamanya.
Lelaki memegang siput
Foto: LILLIAN SUWANRUMPHA/AFP via Getty Images

Kalian merasa hidup ini berat banget? Coba bayangkan rasanya menjadi siput. Sudah jalannya lelet, sering dijadikan bahan percobaan pula.

Ingatan hewan moluska telah merebut perhatian ilmuwan dunia sejak puluhan tahun lalu. Berbagai tim peneliti berhasil memanipulasi, menanamkan dan menghapus ingatan siput dengan harapan bisa menemukan obat gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan dan penyebab stres neurologis lainnya.

Iklan

Nilai positifnya adalah percobaan semacam ini dapat meningkatkan pemahaman tentang cara kerja memori otak manusia. Tapi mungkin bagi siput, tindakan ilmuwan telah mengacaukan isi kepalanya. 

“Otak manusia sangat kompleks … keuntungan dari siput adalah sistem sarafnya relatif sederhana,” terang Dr. David L. Glanzman dari jurusan Biologi Integratif dan Fisiologi UCLA saat diwawancarai CNN pada 2018.

Dikutip dari CNN, Glanzman dan rekan-rekan mengejutkan ekor siput untuk melatih hewan tersebut agar terbiasa dengan sensasinya. Mereka kemudian mengeluarkan RNA dari sistem saraf siput terlatih, dan menanamkannya ke hewan yang belum pernah menerima kejutan.

Siput-siput yang tidak terpapar berubah jadi terlatih dalam kurun 24 jam. Hewan ini bisa merasakan sensasinya seolah-olah mendapat kejutan. Berawal dari percobaan ini, bukan tidak mungkin suatu saat nanti manusia bisa mengingat kembali kenangan yang terlupakan.

Masih ada banyak penelitian lainnya yang mempelajari ingatan siput. Siaran pers pada 2008 mengungkapkan Glanzman telah meneliti topik tersebut selama 25 tahun. Bahkan pada 1980-an, sejumlah ilmuwan berusaha mengondisikan siput secara klasik (melatih siput untuk melakukan kebiasaan tertentu).

Menurut artikel Scientific American yang membahas penggunaan senyawa cokelat untuk merangsang ingatan siput, hewan ini dapat diatur dengan mudah dan ketat dalam eksperimen. Neuron siput yang besar juga memudahkan proses pengamatan. Jadi, tidak mengherankan jika siput sangat populer di dunia sains.

Iklan

Pada 2017, Motherboard melaporkan tentang peneliti Universitas Columbia dan Universitas McGill yang berhasil menghapus ingatan jangka panjang siput. Mereka memberikan obat untuk memblokir dua jenis molekul Protein Kinase M (PKM). Protein-protein ini berfungsi memberikan kekuatan atau “kejelasan” ingatan asosiatif dan nonasosiatif.

Mari ambil contoh manusia untuk memahami percobaannya. Misalkan kalian dijambret di stasiun kereta. Nah, kejadian ini akan memicu rasa takut setiap kalian mendatangi stasiun itu. Percobaan obat tersebut dapat menghapus pengalaman traumatis dari memori, sehingga kalian tak perlu lagi mengait-ngaitkan stasiun dengan perampokan.

Masalahnya adalah banyak obat-obatan yang sebenarnya bermanfaat jadi dianggap narkoba karena sering disalahgunakan. Alhasil, peluang terwujudnya obat ini untuk manusia sangat kecil.

Entah kapan percobaan ini akan berakhir, tapi yang jelas eksperimennya menjanjikan karena ilmu yang terlibat dapat diterjemahkan dari siput ke manusia.

“Jika kami dapat mengidentifikasi RNA yang menghasilkan pembelajaran seperti perubahan, maka kami bisa saja menggunakan pemahaman itu untuk menciptakan pengobatan yang jauh lebih efektif buat gangguan daya ingat seperti demensia, Alzheimer dan PTSD,” Glanzman memberi tahu CNN.

Betapa besar jasa-jasamu wahai siput. Entah apa yang akan terjadi pada ilmu neurologi jika hewan ini tidak ada di dunia.