Juan José Padilla mengaku sudah hampir mati beberapa kali. Dia adalah salah satu matador kondang di Spanyol. Orang-orang menjuluki Juan “ El Pirata” (bajak laut) karena selalu mengenakan penutup mata, sejak kepalanya dua kali tertusuk tanduk banteng. Kecelakaan ini membutakan mata kiri, mematahkan tengkorak, dan menulikan satu telinganya. Bagian tubuh lainnya, seperti tenggorokan, paha dan dada, juga sering kena sasaran.
Iklan
Beberapa memanggil Juan pahlawan, sementara lainnya menyebut dia pembunuh sadis dan lambang kekejaman terhadap hewan. Lelaki kelahiran Jerez di barat daya Spanyol ini enggak memusingkan kritikan yang ditujukan kepadanya. Juan berujar siapa pun berhak berpendapat, asalkan mereka enggak menghinanya di depan keluarga.Juan menceritakan kepadaku pengalamannya ketika hampir mati, kecintaannya dengan adu banteng, dan caranya menangani kritikan.VICE: Kenapa kamu tertarik jadi matador?
Juan José Padilla: Saya pertama kali berdiri di depan banteng sewaktu masih tujuh tahun. Ayahku bercita-cita jadi matador, tapi enggak pernah kesampaian. Makanya ayah menurunkan impiannya kepada kami. Tiga saudara laki-laki saya cuma berhasil jadi asisten matador. Saya besar di Cadiz, dan ada banyak peternakan di sana. Ayah sering mengajakku ke sana untuk beradu dengan banteng.
Kira-kira 5.000 banteng dewasa selama 27 tahun terakhir. Mereka terbunuh saat latihan dan dalam 1.500 adu banteng profesional.Pernah merasa bersalah telah membunuh banteng-banteng ini?
Dalam budaya kami, banteng terlahir untuk dibunuh dalam pertarungan. Saya sering dengan berat hati membunuh mereka karena jago banget tandingnya. Tapi mau bagaimana lagi? Saya harus memenuhi tanggung jawab pekerjaanku.Apakah kamu penyuka binatang?
Tentu saja. Saya bahkan punya hewan peliharaan di rumah. Bagiku, banteng adalah kolaborator yang saya kagumi dan hargai. Mereka adalah duniaku, dan saya mengagumi keberaniannya. Takkan ada yang namanya adu banteng kalau mereka bukan binatang pemberani.
Juan José Padilla: Saya pertama kali berdiri di depan banteng sewaktu masih tujuh tahun. Ayahku bercita-cita jadi matador, tapi enggak pernah kesampaian. Makanya ayah menurunkan impiannya kepada kami. Tiga saudara laki-laki saya cuma berhasil jadi asisten matador. Saya besar di Cadiz, dan ada banyak peternakan di sana. Ayah sering mengajakku ke sana untuk beradu dengan banteng.
Berapa banyak banteng yang sudah kamu bunuh?
Kira-kira 5.000 banteng dewasa selama 27 tahun terakhir. Mereka terbunuh saat latihan dan dalam 1.500 adu banteng profesional.Pernah merasa bersalah telah membunuh banteng-banteng ini?
Dalam budaya kami, banteng terlahir untuk dibunuh dalam pertarungan. Saya sering dengan berat hati membunuh mereka karena jago banget tandingnya. Tapi mau bagaimana lagi? Saya harus memenuhi tanggung jawab pekerjaanku.Apakah kamu penyuka binatang?
Tentu saja. Saya bahkan punya hewan peliharaan di rumah. Bagiku, banteng adalah kolaborator yang saya kagumi dan hargai. Mereka adalah duniaku, dan saya mengagumi keberaniannya. Takkan ada yang namanya adu banteng kalau mereka bukan binatang pemberani.
Iklan
Pernahkah kamu ketakutan saat bertarung?
Setiap matador pasti merasa takut sebelum beradu. Kami sadar membahayakan diri sendiri, dan menampilkan pertunjukan artistik bersama banteng bukan tugas mudah.Kamu pernah kecelakaan beberapa kali selama bertarung. Bagaimana rasanya diserbu dan ditikam banteng?
Saya enggak marah atau dendam, karena tahu mereka hanya menjalankan tugas. Mereka menyerbu kami karena ingin melindungi diri. Menjadi matador berarti harus siap kena tusuk tanduk atau bahkan meninggal.Bagaimana rasanya saat berhasil membunuh banteng?
Biasa saja. Saya merasa sudah menyelesaikan tugas.Kamu mendapatkan bagian tubuh banteng—seperti kuping atau ekor—sebagai piala. Kamu jadikan apa?
Ada yang disimpan, ada juga yang dikasih ke saudara dan teman. Tubuh banteng adalah simbol kebanggaan; mengingatkan matador akan prestasinya.Berapa bayaranmu setiap kali adu banteng?
Saya enggak bisa membeberkannya, tapi krisis keuangan juga berdampak pada dunia peradubantengan. Sekarang semakin sulit menggaet penonton, sehingga memengaruhi upah matador.Apakah kamu bersedia menghabiskan waktu dengan orang yang anti-adu banteng?
Selama mereka sopan, kenapa enggak? Saya menghargai pendapat orang lain, dan berharap mereka melakukan sebaliknya. Saya akan memahami pandangan mereka asalkan argumennya jelas, dan kami bisa berdiskusi secara sehat. Prinsip saya, kamu akan merasakan sensasi menggetarkan pertunjukannya jika menyaksikannya langsung.
Setiap matador pasti merasa takut sebelum beradu. Kami sadar membahayakan diri sendiri, dan menampilkan pertunjukan artistik bersama banteng bukan tugas mudah.Kamu pernah kecelakaan beberapa kali selama bertarung. Bagaimana rasanya diserbu dan ditikam banteng?
Saya enggak marah atau dendam, karena tahu mereka hanya menjalankan tugas. Mereka menyerbu kami karena ingin melindungi diri. Menjadi matador berarti harus siap kena tusuk tanduk atau bahkan meninggal.Bagaimana rasanya saat berhasil membunuh banteng?
Biasa saja. Saya merasa sudah menyelesaikan tugas.Kamu mendapatkan bagian tubuh banteng—seperti kuping atau ekor—sebagai piala. Kamu jadikan apa?
Ada yang disimpan, ada juga yang dikasih ke saudara dan teman. Tubuh banteng adalah simbol kebanggaan; mengingatkan matador akan prestasinya.Berapa bayaranmu setiap kali adu banteng?
Saya enggak bisa membeberkannya, tapi krisis keuangan juga berdampak pada dunia peradubantengan. Sekarang semakin sulit menggaet penonton, sehingga memengaruhi upah matador.Apakah kamu bersedia menghabiskan waktu dengan orang yang anti-adu banteng?
Selama mereka sopan, kenapa enggak? Saya menghargai pendapat orang lain, dan berharap mereka melakukan sebaliknya. Saya akan memahami pandangan mereka asalkan argumennya jelas, dan kami bisa berdiskusi secara sehat. Prinsip saya, kamu akan merasakan sensasi menggetarkan pertunjukannya jika menyaksikannya langsung.
Iklan
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Spanyol.
10 Pertanyaan Penting adalah kolom VICE mengajak pembaca mendalami wawancara bersama sosok/profesi jarang disorot, padahal sepak terjangnya bikin penasaran. Baca juga wawancara dalam format serupa dengan topik dan narasumber berbeda di tautan berikut:10 Pertanyaan Bikin Penasaran yang Ingin Kalian Sampaikan Pada Ahli Kung Fu di Jakarta10 Pertanyaan Unik yang Ingin Kamu Ajukan Kepada Anggota Freemason10 Pertanyaan Penting yang Ingin Kamu Ajukan Untuk Pawang Harimau
10 Pertanyaan Penting adalah kolom VICE mengajak pembaca mendalami wawancara bersama sosok/profesi jarang disorot, padahal sepak terjangnya bikin penasaran. Baca juga wawancara dalam format serupa dengan topik dan narasumber berbeda di tautan berikut:10 Pertanyaan Bikin Penasaran yang Ingin Kalian Sampaikan Pada Ahli Kung Fu di Jakarta10 Pertanyaan Unik yang Ingin Kamu Ajukan Kepada Anggota Freemason10 Pertanyaan Penting yang Ingin Kamu Ajukan Untuk Pawang Harimau