Problema percintaan

Diputusin Pacar? Lakukan Ini Agar Kalian Tidak Menyalahkan Diri Sendiri

Kamu boleh bersedih setelah ditinggal orang yang kamu sayang, tapi jangan biarkan kesedihan menguasai dirimu, yang akhirnya mempersulit kamu untuk move on.
Foto ilustrasi dua orang rangkulan
Foto: We Are / Getty Images

Kamu merasa kisah cintamu dengan pacar adalah yang terindah. Kalian pasangan paling mesra sedunia. Tak pernah sekalipun terbayang olehmu jika kelak kebahagiaan ini akan kandas. Kamu malah yakin dia orang yang tepat untukmu. Tapi mengapa yang terjadi justru sebaliknya? Tak ada angin, tak ada hujan, pacar tiba-tiba minta putus. Alasannya “kamu terlalu baik untukku”.

Kamu benar-benar tak siap menghadapi kenyataan harus berpisah dengannya. Sebagian besar waktumu dihabiskan bersama pasangan, bagaimana caranya kamu melanjutkan hidup sendiri tanpanya? Kamu hanya bisa mengurung diri di kamar, sambill menangis tersedu-sedu diiringi lagu galau yang sudah kamu putar berulang kali dari pagi hingga malam selama berminggu-minggu. Ke mana pun kamu pergi, apa pun yang kamu lakukan, pikiranmu selalu melayang ke arahnya. Saat curhat ke sahabat, kamu semakin gundah gulana membaca balasan mereka. “Dia memang tidak baik untukmu,” katanya.

Iklan

Namun, meski awalnya terasa sulit—dan terkadang kamu menyalahkan diri atas apa yang terjadi padamu—lama-lama kamu pasti bisa melupakan mantan. Luka di hati akan sembuh seiring berjalannya waktu. Untuk membantu kamu yang sedang patah hati, kami meminta saran pakar cinta dan beberapa orang yang pernah diputusin, cara ampuh buat move on dari mantan.

Merasa sedih itu wajar

Berbaik hatilah pada dirimu sendiri. Jangan memaksakan diri seolah-olah kamu baik-baik saja, padahal hatimu sedang hancur. Rasa sakit atau sedih akan muncul ketika orang kehilangan sesuatu yang berharga untuknya. Itu hal yang wajar dan pasti dirasakan setiap manusia. Kamu boleh bersedih; menangis sepuasnya jika perlu.

“Enggak gampang menerima hal-hal yang menyakiti perasaan kita,” terang psikoterapis Laurie Singer. Menurut Singer, hanya dengan menerima situasi dan merangkul rasa sedih kamu bisa menyembuhkan hati yang tersakiti.

Jangan hubungi mereka.

Doi yang dulunya merupakan teman ngobrol kamu setiap hari, kini tak lagi terdengar kabarnya. Kalian berdua seperti tidak pernah mengenal satu sama lain. Namun, karena sudah kebiasaan, terkadang kamu refleks ingin meneleponnya atau mengirim meme yang kamu lihat di Instagram. Kamu baru sadar kemudian, saat dirimu hampir memencet tombol kirim, kalau kalian sudah putus.

Walau kamu merasakan dorongan kuat untuk menghubunginya, tahan dirimu agar tidak melakukannya. “Telah terbukti saat seseorang putus cinta, terjadi aktivitas yang terkait dengan kecanduan di dasar otak,” antropolog biologi Dr. Helen Fisher menjelaskan.

Iklan

“Hapus foto-foto dan chatnya. Buang semua kenangannya. Jangan hubungi dia, jangan temui dia, dan jangan mencari tahu seperti apa kehidupannya melalui teman atau media sosial. Ada yang numpang tinggal di pikiranmu, jadi kamu harus mengusirnya.”

Terima kenyataan hubungan kalian telah berakhir

Banyak tips di internet yang menyarankan kamu “sok jual mahal” untuk merebut kembali hati mantan, dan membuatnya tersadar dialah yang salah. Tapi sayangnya, itu tak akan terjadi. Dia tidak akan kembali ke pelukanmu. Berhentilah menunggu orang yang telah menyingkirkanmu dari hidupnya.

Unfollow akun medsosnya

Hayo, sudah berapa kali kamu mengecek akun Instagram-nya hari ini? Apakah kamu melihat nama orang baru di kolom komentar? Ketika ada temannya yang nge-tag foto, kamu memperbesar fotonya untuk melihat kira-kira ada siapa saja di latar belakang. Sudah saatnya kamu menghentikan semua itu.

“Saya salah banget tidak memblokirnya di Facebook,” tutur Sasha Main, 22 tahun, yang mendadak diputusin tiga tahun lalu. Wajar kalau kamu penasaran dengan keadaannya, tapi itu hanya akan memperburuk perasaanmu, terlepas apa yang akan kamu temukan di postingannya.

“Saya tak bisa berhenti mengecek akun mantan setelah kami putus. Saya sedih sekali melihat dia sudah move on dan cepat punya pacar baru,” lanjut Sasha.

Pakar hubungan Jessica Alderson mengatakan, tak ada manfaatnya nge-stalk akun mantan. Yang ada justru perasaanmu semakin galau dan tidak keruan saat kepoin postingan mereka. “Jika kamu tergoda melakukan ini, pikirkan apa yang ingin kamu ketahui darinya, dan apakah itu akan membuatmu senang. Terlebih lagi, kamu tidak bisa menebak seperti apa perasaan mereka sebenarnya hanya dari postingan medsos,” ujarnya.

Iklan

Fokus pada kebahagiaanmu

Inilah waktu yang tepat untuk mementingkan diri sendiri. Lakukan semua yang kamu sukai. Cobalah hal-hal yang sudah lama menarik perhatianmu. Kamu ingin mengganti gaya rambut, tapi mantan bilang enggak cocok denganmu? Potonglah rambutmu. Kamu juga bisa mengisi waktu luang menjajal resep baru, merawat tanaman hias atau belajar menyulam. Bahkan kalau perlu, kamu bisa liburan untuk menyegarkan pikiran. Semua yang kamu lakukan demi kebahagiaan diri sendiri akan mengisi kekosongan hati, dan membantumu melalui proses penyembuhan secara lebih mudah. Pada akhirnya, ini akan mengembalikan rasa bahagia setelah kehilangan orang yang penting dalam hidupmu.

“Pikiran seperti ‘andai saja saya tidak begini…’ tak henti-hentinya memenuhi kepalaku,” ungkap Charlotte van Ginsbergen, 36 tahun, yang diajak putus lewat Facebook Messenger setelah mantan mengaku pernah selingkuh. “Saya akhirnya menyalahkan diri sendiri.”

“Selama bertahun-tahun saya mengira ia lelaki terbaik untukku. Pikiran inilah yang membuatku sulit menyalahkannya. Saya tidak menetapkan batasan selama kami pacaran.”

Nikmati prosesnya

Beberapa orang berpikir mencari pengganti adalah cara cepat melupakan mantan. Namun, apakah itu benar-benar bisa membuatmu move on, atau mereka hanya akan menjadi distraksi sementara?

Bukanlah pilihan tepat menjalin hubungan dengan orang baru di saat hatimu belum sepenuhnya sembuh. Selain tidak adil bagi mereka yang menjadi pengganti, ini hanya akan menyulitkan dirimu. 

Iklan

“Jangan terburu-buru mencari pacar baru,” Singer menyarankan. “Berilah dirimu waktu untuk move on. Kamu juga bisa merenungkan apakah kamu memang butuh punya pasangan, atau hanya ingin merasakan enaknya pacaran.”

Sadarilah, mantan juga akan move on darimu

Kamu harus merelakan mantan serta kenangan yang kamu ciptakan bersamanya di masa lalu. Mantan akan mengajak gebetan barunya ke restoran favorit kalian, menggandeng tangannya dan memeluknya seperti yang ia lakukan padamu dulu. Kamu mesti siap menerima kenyataan ini, atau hatimu akan semakin hancur.

“Saat memikirkan mantan dengan pacar barunya, kamu mungkin akan bertanya-tanya: kenapa harus mereka? Kenapa tidak kamu saja yang ada di sisinya? Ini bisa membuatmu merasa ‘kurang’,” jelas Singer. “Kita perlu mengingatkan diri sendiri, hubungan yang kita miliki tidak sehat. Kita harus move on dan belajar dari pengalaman.”

Pada akhirnya, suatu saat nanti kamu akan menyadari hubungan kalian bukan segala-galanya. Anggap saja kamu membagi waktu dan duniamu bersama mantan untuk sementara. Sekarang kamu bebas menangis, curhat, makan es krim dan menonton film sedih. Semoga dengan cara itu, perasaanmu menjadi sedikit lebih lega.

@thomsonjessic