gaya hidup

Belum Terbiasa Nongkrong Lagi? Ini Kiat Kenalan dengan Teman Baru Anti Canggung

Ikuti langkah-langkah ini untuk mengasah kemampuan bersosialisasi kalian di dunia nyata yang mungkin karatan akibat pandemi.
Kiat-Kiat Kenalan dengan Teman Baru Anti Canggung
Foto: Tyler Nix, Unsplash

Kehidupan pertemanan banyak berubah selama pandemi. Yang dulunya kita sering mengajak sahabat ketemuan sekadar untuk ngobrol, sekarang kita hanya bisa bertukar kabar melalui telepon seluler. Kesempatan berkenalan dengan orang baru pun minim, mengingat aktivitas kita di luar ruangan sangat terbatas. Tak heran, sekarang banyak orang merasa kesepian dan lupa caranya berteman karena sudah lama tidak berinteraksi sosial.

Iklan

Memang, seiring berkembangnya teknologi komunikasi, jarak bukan lagi hambatan untuk menjalin hubungan. Tapi seperti yang dikatakan psikolog JR Ilagan di Filipina, ngobrol lewat Zoom dan aplikasi pesan instan takkan pernah bisa menggantikan interaksi tatap muka.

“Ikatan sosial menjadi alasan utama manusia bisa hidup seperti sekarang,” terangnya. Menurut Ilagan, ikatan sosial dapat meningkatkan rasa memiliki dan memberi tujuan hidup kepada seseorang. Kita juga merasa lebih bahagia dan percaya diri ketika dikelilingi orang-orang yang peduli dan menyayangi kita.

Dia lebih lanjut menjelaskan, pergaulan yang lebih luas dapat menumbuhkan rasa empati, yang sangat berguna dalam situasi sosial sehari-hari. Bagaimana kita bisa memahami situasi orang di luar lingkaran pertemanan jika kita bertemu orang yang itu-itu saja?

Berikut tips mengasah kemampuan bersosialisasi setelah sekian lama mendekam di rumah.

Kembali berhubungan dengan teman lama

Memperluas ruang lingkup pertemanan bisa diawali dari orang-orang yang kamu kenal sejak lama. Ilagan menyebut tak ada salahnya menanyakan kabar teman yang sudah lama tidak bertemu, karena dari situ kamu bisa berkenalan dengan orang baru.

Menemukan teman di tempat baru

Cara terbaik mendapatkan teman yaitu dengan membenamkan diri di situasi baru. Namun, bukan berarti kamu harus memaksakan diri dan keluar dari zona nyaman. Kamu bisa mulai mendatangi tempat-tempat familiar, atau mengikuti acara yang menarik perhatianmu agar tidak merasa asing saat berada di sana. Kalau misalnya kamu pencinta musik, kamu mungkin bisa pergi nonton konser dan mengajak sesama concertgoer berkenalan selama menunggu pertunjukan dimulai. Pertanyaan basa-basi, seperti “Mau nonton band X juga?”, dijamin cepat mencairkan suasana.

Mencoba hal baru

Mencoba hal baru juga bisa menjadi cara efektif mendapatkan teman. “Terkadang kita sulit menemukan kesamaan dengan orang lain begitu beranjak dewasa,” tutur Ilagan. Contohnya, kesamaan yang kita miliki dengan rekan kerja hanyalah satu kantor atau divisi. Kamu bisa menanyakan kesukaan seseorang karena siapa tahu kamu akan menemukan hobi yang sama. Kamu juga dapat mencoba hal-hal yang belum pernah kamu lakukan, dan membangun relasi dengan mengikuti kegiatan komunitasnya.

Luangkan waktu untuk mereka

Perlu diingat hubungan pertemanan yang baik berjalan dua arah. Ilagan menganjurkan agar kamu mengajak main duluan, jadi tak hanya menunggu sampai ada yang mengajakmu ketemuan.

Salah satu alasan utama orang dewasa sulit mendapat teman baru yaitu mereka “tidak punya cukup waktu luang”. Oleh karena itu, kalau kamu serius ingin memperluas koneksi, tak ada salahnya meluangkan sedikit waktu setiap hari untuk mempertahankan hubungan. Tanyakan kabar teman, kirim meme yang akan mereka sukai, atau menyukai postingan mereka di Instagram juga sudah cukup. Membagi waktu di tengah kesibukan memang tidak gampang, tapi yakinlah semua itu akan menguntungkan dirimu sendiri.

Iklan

Bersabarlah

Sebuah studi menemukan, dibutuhkan setidaknya 30-50 jam untuk suatu hubungan berkembang dari perkenalan menjadi teman biasa, dan sekitar 300 jam untuk berlanjut hingga menjadi sahabat. Pertemanan tentunya bukan soal kuantitas saja—itu baru bisa terjalin jika hubungannya berkualitas. Dengan kata lain, kamu tidak sibuk sendiri selama menghabiskan waktu bersama teman.

“Tak ada yang namanya pertemanan instan di dunia nyata. Proses yang dilalui pasti bertahap,” kata Ilagan.

Pertimbangkan hubungan seperti apa yang kamu inginkan

Kamu juga perlu mempertimbangkan “chemistry” dengan kenalan. Apakah kehadiran mereka memberikan rasa aman? Akankah mereka selalu ada untukmu saat senang maupun susah? Bisakah kamu memercayai mereka?

“Jika jawabannya ya, maka kamu telah menemukan orang yang tepat. Kamu bisa menjalin persahabatan dengan mereka,” terang Ilagan. Apabila kamu merasa tidak bisa buka-bukaan dengan mereka, kamu dapat memilih antara mengakhiri hubungan atau menetapkan batasan. Ada orang-orang yang seru diajak nongkrong, tapi tidak untuk dijadikan teman curhat. Itu normal dalam hidup.

Dalam menentukan batasan, kamu bisa memikirkan seberapa sering kamu ingin menghabiskan waktu bersama mereka, seberapa banyak yang ingin kamu bagikan tentang hidupmu, dan seberapa besar upaya yang dicurahkan untuk mempertahankan hubungan.

Jadilah teman yang bertanggung jawab

Ilagan menyampaikan hubungan persahabatan akan terjalin dengan baik apabila kamu dan teman saling memahami dan siap mendengarkan satu sama lain.

“Berteman memang menyenangkan, tapi sahabat sejati akan selalu ada dan saling memberi dukungan.”

Follow Romano Santos di Instagram.