Eminem Kembali Freestyle, Kali Ini Melibas Donald Trump

Sebelum berkantor di Gedung Putih, nama Presiden AS Donald Trump adalah salah satu nama yang sering disambat oleh para rapper. Uniknya, ketika rapper-rapper itu makin terkenal dan semakin kaya, semacam rapper asal Pittsburgh Mac Miller hingga rapper ternama seperti Nas dan Jay-Z, mereka juga jadi makin songong. Tanpa disadari mereka perlahan-lahan berubah menjadi Trump-Trump kecil.

Sementara banyak seniman dan musisi makin berani terang-terangan menunjukkan perlawanan mereka terhadap Trump, Eminem baru saja membawa gelombang perlawanan ini ke tingkat yang lebih tinggi. Rapper asal Detroit berusia 44 tahun mengumbar serangan-serangan verbal yang mematikan terhadap Trump dalam sesi freestyle selama 4,5 menit yang dirilis selasa lalu dalam gelaran BET’s Hip Hop Awards.

Videos by VICE

Dalam sesi freestyle yang diberi judul “Storm,” Eminem yang tanpa tedeng aling-aling menyebut Trump sebagai “racist 94-year-old grandpa.” Sebagai catatan, judul ini diambil dari ucapan Donald Trump dalam gelaran makan malam bersama pemimpin militer AS di Gedung Putih. Dalam kesempatan tersebut, Trump mewanti-wanti tamunya akan “masa-masa tenang sebelum badai datang (calm before the storm).

Barangkali kalian semua penasaran, sepedas apa lagu ini bakal terdengar di kuping Trump, kami mengutip tujuh larik paling menusuk yang dilemparkan Em dalam “Storm.”

“…But we better give Obama props/ ‘Cause what we got in office now’s a kamikaze/ That’ll probably cause a nuclear holocaust…”

Yang ini jelas terang benderang. Beberapa bulan terakhir, Trump sedang getol-getolnya bertukar ancaman jingoistik dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Saking panasnya perang mulut antara keduanya, beberapa anggota kabinet Trump berusaha menjinakkan Trump sembari menunjukkan bahwa jalan diplomasi masih terbuka. Trump, diberi nasehat seperti ini, malah menyuruh mereka untuk “tidak membuang-buang tenaga.”

“…Racism’s the only thing he’s fantastic for/ ‘Cause that’s how he gets his fucking rocks off and he’s orange…”

Seperti yang ditunjukkan Rap Genius, salah satu anggota Fantastic Four adalah The Thing, superhero dengan kulit dari batu berwarna kuning yang retak di sana-sini. Larik ini mungkin cuma ingin bilang bahwasanya kekuatan Trump cuma satu, dalam hal ini rasisme dan dia sama buruknya dengan The Thing. .

“…All these horrible tragedies and he’s bored and would rather/ Cause a Twitter storm with the Packers…”

Beberapa minggu terakhir, Donald Trump kedapatan marah-marah di Twitter. Kali ini, sasarannya adalah pemain NFL yang menolak berdiri saat lagu kebangsaan AS dikumandangkan. Em dalam liriknya menyebut Packers sebagai salah satu tim yang anggotanya saling menggandengkan lengan sebagai bentuk dukungan pada mereka yang melakukan protes sekaligus mengirim pesan perlawanan ke Trump.

“…Then says he wants to lower our taxes/ Then who’s gonna pay for his extravagant trips/ Back and forth with his fam to his golf resorts and his mansions…”

Di awal kepemimpinannya, alih-alih berkantor di Gedung Putih, Trump lebih banyak menghabiskan akhir pekan di klab pantai pribadinya, Mar-a-lago di Florida atau yang kini kerap dijuluki sebagai Winter White House.” Biaya pengamanan tambahan bagi Trump sendiri mencapai jutaan dollar. Trump juga mengambil jatah liburan selama 17 hari di klab golfnya di kawasan New Jersey. Tentu saja, Trump berdalih bahwa yang dilakukannya bukanlah liburan.

Parahnya, lagi anak-anak Trump kerap berpergian, kadang untuk urusan Trump Organization. Yang jadi masalah, biaya kunjungan atau plesiran tak jelas ini diongkosi uang pajak warga AS..

“…From his endorsement of Bannon/ Support for the Klansmen/ Tiki torches in hand for the soldier that’s black…”

Di bagian ini, Eminem menyebut-nyebut Steve Bannon penasehat senior Trump Steve Bannon—yang juga salah satu pendukung utama gerakan “alt-right” serta mantan pemimpin redaksi portal berita sayap kanan, Breitbart—dan membariskan dengan kata Klansmen (anggota KKK). Pemimpin KKK, David Duke memang menyatakan dukunganya terhadap Trump, yang unik malah mengutuk dukungan tersebut.

Lantas, pertengahan Agustus lalu, sekelompok aktivis white nationalist, beberapa di antaranya mengaku sebagai pendukung gerakan “alt-right,” menggelar arak-arakan di Charlottesville. Mereka berjalan sambil membawa obor dan mengumandangkan seruan-seruan rasis termasuk “Jews will not replace us.”

“…Unless you’re a POW who’s tortured and battered/ ‘Cause to him, you’re zeros/ ‘Cause he don’t like his war heroes captured…”

Trump dan John McCain, pemimpin Partai Republik, sudah bersitegang jauh sebelum Trump jadi orang nomor satu Negeri Paman Sam. Muasal perseteruan antara keduanya adalah penggunaan metode penyiksaan di kalangan intelejen. Trump pernah menyatakan penggunaan siksaan “jelas bekerja.” Namun, McCain yang pernah jadi tawanan perang selama Perang Vietnam menolak keras gagasan Trump untuk menghidupkan kembali praktek penggunaan siksaan.

Dalam sebuah pernyataan, Trump tanpa tedeng aling-aling meledek McCain; “Dia bukan pahlawan perang. McCain jadi pahlawan perang karena ditangkap musuh. Saya lebih suka orang yang tak pernah tertangkap.”

“…Fuck that! This is for Colin, ball up a fist/ And keep that shit balled like Donald the bitch…”

Mantan pemain San Francisco 49ers, Colin Kaepernick, yang kini berstatus free agent setelah memilih cabut dari 49ers Maret lalu, memulai tren ini setahun lalu saat menolak berdiri ketika “Star-Spangled Banner” dikumandangkan. Aksinya adalah bentuk protes terhadap kebrutalan polisi dan ketidakadilan ras yang terjadi di AS. Seperti yang kita bahas di atas, Trump kebakaran jenggot lantaran aksi Kaepernick. Lantaran dukungannya. Kaepernick sampai secara personal mengucapkan terima kasih pada Eminem.